Minggu, 21 Februari 2016

TransKurir, Usaha Startup Kreatif Dan Inovatif asal Ponorogo


Usaha itu nggak harus bermodal besar dengan tempat atau fasilitas yang super canggih.

Seperti yang pernah aku baca tentang usaha kreatif bahwa "Kalo kamu nggak punya modal, jual aja apa yang kamu punya, termasuk jual diri kamu"

Jangan punya pikiran negatif tentang kata "jual diri" atau kamu nggak pernah maju untuk masa depan. Hehehehe....

Jual diri disini adalah menjual jasa. Kalian udah pada tahu kan kalo usaha yang modalnya dikit dan nyaris tanpa modal adalah usaha jasa.




Di Ponorogo, ada sebuah Usaha Startup yang kreatif inovatif dan dibutuhkan masyarakat dengan nama TransKurir.

Berawal dari kejadian saat akan melaksanakan Sholat Ied, sang penggagas Ide TransKurir ini yaitu mas Saifulloh Abdi Negara atau yang biasa dipanggil Saiful melihat sebuah peluang bisnis dibalik kesulitan yang sedang dihadapinya.

Ketika sang ibunda ingin melaksanakan Sholat Ied di Lapangan Kodim Ponorogo, beliau kesulitan untuk menuju ke lokasi karena tidak ada tukang becak yang bisa mengantarnya.





Ide untuk membuat sebuah layanan jasa yang bisa dipanggil lewat telepon untuk mengantarkan sesuatu akhirnya muncul begitu saja.

Usaha Startup yang berdiri pada tahun 2014 ini bernama "Kurir Ponorogo". Awalnya hanya sang kreator saja yang melayani jasa kurir ini. 

Seiring bertambahnya animo masyarakat pada jasa Kurir Ponorogo ini akhirnya di tahun 2015 bersama dengan 2 orang sahabatnya nama usaha ini bergeser menjadi TransKurir, dan hingga kini anggotanya berjumlah 7 orang.

Pembagian tugasnya pun sangat jelas dan rapi 4 anggota sebagai kurir, 2 sebagai operator, 1 sebagai kurir cadangan. Dijamin nggak akan kacau deh kalo pelanggan lagi nimbrung.

TransKurir ini melayani jasa delivery makanan (pesan antar makanan), pengiriman barang/dokumen/surat, ojek online, antar jemput anak sekolah, dan sebar brosur.




Area jangkauan untuk saat ini melayani daerah Ponorogo, Madiun, Maospati dan Magetan. Markas utama tetep di Ponorogo dan tidak ada cabang di kota manapun

Urusan harga nggak usah khawatir, untuk area dalam kota Ponorogo cukup dengan Rp.7000 kamu bisa menggunakan jasa TransKurir ini kalau jasa yang kamu order adalah barang yang diantar jemput alias bukan barang besar atau penumpang.

Nggak mungkin kan penumpang yang gede dikasih harga segitu, kasihan entar mas-mas yang nyetir motornya. Hehe......becanda aja keles.

Untuk area kota Ponorogo tarif tertinggi yang dipatok adalah seharga Rp. 45.000. Nggak terlalu mahal sih menurutku.

Kalo mau tarif yang lebih spesifik bisa dicek di laman kalkulasi ongkir TransKurir DISINI.




Nggak usah ragu pake jasa ini karena apapun bisa "kami antar" seperti yang TransKurir bilang. Mau hujan mau panas, kamu males keluar TransKurir selalu ada untuk kamu.

Kurang perhatian gimana coba?!

Soal keamanan nggak usah diragukan lagi, udah banyak yang pake jasanya dan responnya sungguh luar biasa positif. Kalo nggak percaya cek aja di akun FB TransKurir / Kurir Ponorogo. Disana udah tertera kontak yang bisa dihubungi.





Lihat-lihat album fotonya boleh kok, dokumentasinya banyak, dan saranku buat cewek-cewek jangan sampai kamu naksir sama mas-masnya yang ganteng-ganteng ya.

Mungkin itu aja cerita yang bisa aku share dari Ponorogo The Reog City.

Kalau artikel ini bagus share aja, mungkin bisa menginspirasi temen kamu.

Berbagi cerita itu bagus, karena kami kumpul dan bagikan cerita untuk kita

*foto-foto pada postingan ini ditambahkan atas seijin pihak TransKurir Ponorogo

Artikel Terkait

1 komentar so far